Berita

Puncak Gebyar Hardiknas 2024. Guru dan Siswa Sambut Antusias Kehadiran dr Susanti


Berita Terbaru 22/06/2024

Puncak Gebyar Hardiknas 2024, Guru dan Siswa Sambut Antusias Kehadiran dr Susanti

Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA disambut antusias oleh para guru dan siswa di acara Gebyar Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024, di Convention Hall Siantar Hotel, Jumat (21/06/2024) sore. Kedatangan dr Susanti di acara puncak peringatan Hardiknas 2024 di Kota Pematangsiantar itu langsung disambut tarian Simalungun yang dibawakan para siswa.

Acara Puncak Gebyar Hari Pendidikan Nasional dengan tema: "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar" tersebut menampilkan kreativitas siswa-siswi, mulai tarian, paduan suara, hingga vokal solo. dr Susanti pun terlihat antusias menyaksikan penampilan para pelajar.

Bahkan dr Susanti tampak terkesima ketika seorang siswa yang mengenakan pakaian adat Simalungun menyanyikan lagu Simalungun berjudul "Deideng Apuy Ni Parsini Silou".

Dalam sambutannya, dr Susanti menyampaikan apresiasi atas antusias ratusan siswa dan guru dalam mengikuti Gebyar Hari Pendidikan Nasional 2024.

Menurut dr Susanti, Gebyar Hari Pendidikan Nasional 2024 dilaksanakan dalam rangka mengenang dedikasi Ki Hadjar Dewantara dengan semboyan Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Kegiatan tersebut, lanjut dr Susanti, juga untuk mewujudkan visi misi Pematangsiantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas. Ia berharap kreativitas siswa-siswi terus dikembangkan dan ditingkatkan.

Selain itu, dr Susanti menyampaikan Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar telah meluncurkan bantuan dana kepada 2.168 siswa, dengan rincian Rp500 ribu per siswa.

"Tentunya bantuan ini ditujukan untuk mendukung proses belajar mengajar siswa yang kurang mampu," sebut dr Susanti.

Pada kesempatan ini, dr Susanti berpesan kepada seluruh guru agar menciptakan suasana belajar yang nyaman, terutama dalam proses belajar mengajar.

"Kita hindarkan tiga kesalahan besar, yakni bullying di sekolah, kekerasan seksual, dan intoleransi," tegas dr Susanti.